Menu

Mode Gelap
Rabu, 17 Desember 2025 | 16:53 WIB

Bekasi

Hore! Kali Jambe Sudah Bersih, Lihat Perbedaannya

badge-check


					Kali Jambe yang dipenuhi sampah telah dibersihkan dengan mengerahkan sebanyak 30 truk sampah untuk mengangkut tumpukan sampah sejak Senin (04/11). Perbesar

Kali Jambe yang dipenuhi sampah telah dibersihkan dengan mengerahkan sebanyak 30 truk sampah untuk mengangkut tumpukan sampah sejak Senin (04/11).

Harian Sederhana, Tambun Utara – Kondisi Kali Jambe di RW 12 Desa Satria Jaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi kini sudah tak kumuh lagi setelah dilakukan pembersihan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi. Sebanyak 630 kubik sampah telah diangkut petugas.

Kali Jambe yang dipenuhi sampah telah dibersihkan dengan mengerahkan sebanyak 30 truk sampah untuk mengangkut tumpukan sampah sejak Senin (04/11). Sampah di Kali Jambe sendiri sudah menumpuk di badan kali dari akhir Oktober lalu.

Kepala Sub Bagian TU Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Gunawan mengatakan penumpukan sampah di Kali Jambe sudah sering terjadi dan semua itu merupakan sampah hasil rumah tangga.

“Ini sudah sering terjadi. Persooalannya karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan,” tuturnya kepada wartawan, Selasa (05/11).

Dikatakannya, sampah yang diangkut dari Kali Jambe akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng. “Nanti kita akan buang kesana (TPA Burangkeng-red),” katanya.

Sementara Kepala Dusun 3 Desa Satria Jaya, Kecamatan Tambun Utara, Sumardana saat dikonfirmasi wartawan merasa senang karena saat ini kondisi Kali Jambe telah bersih lagi.

“Kami sangat bersyukur sampah yang menupuk sudah dibersihkan. Diharapkannya masyarakat tidak lagi menjadikan Kali Jambe sebagai tempat pembuangan sampah,” kilahnya.

Menurutnya, pembersihan yang dilakukan petugas memakan waktu tiga hari untuk mengangkut sampah yang jumlahnya mencapai 630 kubik tersebut, yaituu mulai 2 November hingga 3 November 2019. Ditambahkannya, pada hari pertama pembersihan sampah telah diangkut sebanyak 210 kubik dan sisanya diharapkannya dapat diangkut ke TPA.

Seperti diketahui, video tumpukan sampah di Kali Jambe ini sempat viral media sosial. Sampah ini terbawa arus ketika debit kali meningkat karena ada hujan deras di bagian hulunya. Sampah-sampah tersebut menutup permukaan kali seperti hamparan permadani.

Bukan hanya bau tidak sedap, lalat terlihat beterbangan disekitar kali. Berbagai sampah terlihat di Kali Jambe. Mulai dari styrofoam, kayu, batang pohon pisang, botol plastik, hingga selimut bekas dan bantal.

Informasi yang dihimpun dilapangan, kiriman sampah itu memadati kali tersebut selepas sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi diguyur hujan. Sampah yang menumpuk ini sendiri bahkan membuat orang bisa melewati kali dengan ‘jembatan’ sampah.

Sekretaris Desa Satria Jaya, Muhammad Jamaludin menuturkan sampah tersebut telah memadati Kali Jambe semenjak tiga hari yang lalu. Ia menuturkan, sampah tersebut memenuhi kali selepas sejumlah wilayah Kabupaten Bekasi diguyur hujan deras.

“Kejadian itu (sampah menumpuk-red) malam Senin, Minggu hujan, Senin pagi sudah penuh,” tutur Jamaludin di kantornya di Satria Jaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.

Ia mengaku mayoritas sampah yang terlihat ialah sampah rumah tangga. Panjang hamparan sampah mencapai ratusan meter. “200 meter lebih. Itu kemarin, nggak tahu sekarang bisa tambah lagi. Lebar 20 meteran,” ujar Jamaludin.

Jamaludin mengatakan sampah di kali itu merupakan sampah kiriman. Sampah kiriman itu dari sejumlah desa yang berbatasan langsung dengan Desa Satria Jaya. “Mangun Jaya, lalu Setia Mekar, Karang satria, setelah itu baru Kota (Bekasi),” ujarnya.

Terkait penanganan permasalahan sampah di Kali Jambe, Jamaludin mengaku belum bisa memastikan kapan sampah-sampah tersebut akan dibersihkan. Pihaknya masih menanti kepastian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi untuk bergerak.

“Selama ini warga mendorong-mendorong (sampah), karena volumenya sudah besar ya susah. Harusnya dinas terkait menyediakan alat beratnya, armadanya,” kata Jamaludin.

“Saya harap dari dinas terkait, terutama dari pihak Pemda, Bupati, harusnya disikapi secepatnya. Jangan hanya sebatas memantau, warga juga bisa mantau mah,” timpalnya lagi.

Dalam rapat KUA-PPAS, DPRD Kabupaten Bekasi pun ikut mengkritisi soal tragedi penumpukan sampah di Kali Jambe yang luar biasa sampai memenuhi sepanjang sungai dengan mengkategorikan sebagai bencana sampah.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Muhamad Nuh mengaku menegur langsung Bupati Eka Supria Atmaja terkait peristiwa menumpuknya sampah sampai tak terlihat sedikitpun air yang mengalir di kali tersebut.

Muhamad Nuh merasa malu lantaran belum lama ini Ibu Negara Iriana Jokowi sudah datang ke Kecamatan Babelan untuk mendeklarasikan Aksi Gerakan Indonesia Bersih yang mengajak kepedulian dan kesadaran masyarakat untuk berbudaya bersih.

Aksi Iriana Jokowi tersebut ke Kabupaten Bekasi beberapa bulan lalu merupakan dampak dari pemberitaan soal menumpuknya sampah di sepanjang Kali Bahagia. Namun sangat disesalkan peristiwa memprihatinkan itu terulang kembali.

Muhamad Nuh pun menegaskan perlunya tindakan maintenance atau pemeliharaan sungai yang segera tak perlu menunggu waktu dan kapanpun bisa dilaksanakan.

“Enggak mesti menggunakan teknologi luar negeri. Cukup undang BPPT, ITB atau universitas yang bisa mengentaskan persoalan tumpukan sampah ini,” tegas Wakil Ketua DPRD dari PKS.

Terlebih, sambungnya, beberapa bulan lalu Ibu Negara Iriana Jokowi sudah mencanangkan gerakan Indonesia Bersih di Babelan Kabupaten Bekasi terkait sampah yang membanjiri Sungai Bahagia beberapa bulan lalu seharusnya kata Nuh menjadi catatan penting dalam kinerja Bupati Eka.

“Iya, saya juga sudah berpesan ke Bupati tolong pegang serius persoalan sampah. Kalau sampah sudah menggunung seperti ini berarti diperlukan program normalisasi aliran sungai,” imbuh Nuh.

Selanjutnya, kata Nuh, mesti dibentuk polisi sungai yang menjaga kelayakan sungai dan sumber air. Untuk itu perlu dibuatkan perda yang mengatur dan melindungi pemuliaan atau penjagaan air sungai. Tujuannya agar seluruh aparat bergerak menjaga kelestarian sungai.

Dalam kesempatan itu juga, politisi PKS ini memberikan arahan perlunya pemahaman antara fungsi sungai, irigasi dan selokan kepada masyarakat.

“Perlu dibedakan antara fungsi sungai, irigasi maupun selokan harus dibuat instalasi atau jalur yang terpisah antara sungai dan irigasi dengan selokan, sungai bermuara ke laut, irigasi untuk mengairi sawah dan selokan harus masuk dalam sistem pengolahan limbah sampah,” katanya. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

BRI Bekasi Siliwangi Salurkan Bantuan Dana Bapekis: Sumbangan dari Pekerja

9 Desember 2025 - 11:51 WIB

BRI BO Tambun Bagikan 5.000 Paket Sembako ke Warga Kabupaten Bekasi Melalui Program TJSL

25 November 2025 - 15:16 WIB

M Ihsan Atlet Perkemi Kabupaten Bekasi Berhasil Raih Emas di BK Porprov Jabar 2025

23 November 2025 - 17:23 WIB

Program Budaya GO Titik Temu Budaya dan Teknologi Menuju Masa Depan Kebudayaan

26 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta
Trending di Nasional