Menu

Mode Gelap
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:38 WIB

Sukabumi

Jabar Menolak Disebut Daerah Intoleran dan Radikalisme

badge-check


					Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum Perbesar

Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum

Harian Sederhana, Sukabumi – Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum, menolak isu yang tengah beredar tentang Jabar yang dikategorikan daerah dengan Intoleran dan Radikalisme tertinggi.

Padahal kata dia sebaliknya, justru masyarakat jabar yang mayoritas muslim selalu berdampingan dan saling menghargai antar sesama.

Hal itu diungkapkan Wagub Jabar usai menghadiri Wisuda STIE PASIM, di Gedung Anton, Setukpa Lemdikpol Polri di Jalan Bhayangkara, Kota Sukabumi, Selasa (26/11).

“Saya percaya masyarakat Jawa Barat tidak pernah seperti yang disangkakan apalagi mengolok olok minoritas, dan tidak pernah mendengar orang non pribumi datang ke kampung ditertawakan, bisnisnya diganggu, interaksi sosial dengan masyarakat diganggu. Jutru yang ada di luar,cerita itu dari luar Provinsi Jawa Barat,” tegasnya

Uu mengingatkan, sejarah disaat Indonesia merdeka dan negara ini adalah pancasila, kan awalnya sila yang pertama Ketuhanan dengan menjalankan syariat islam bagi pemeluknya. Kemudian itu kan ada yang menolak dari Non muslim.

“Padahal yang menyusun mayoritas muslim, maka ditolak lah tujuh kata itu dan diganti menjadi ketuhanan yang maha esa. Hal ini bentuk toleransi kami para Kiyai dan agamis,” jelasnya.

Selain itu, Uu mengatakan, termasuk saat adanya perubahan dalam mukodimah UUD 1945 menjadi pembukaan undang-undang 1945.

“Orang non muslim tidak mengerti. Hinggga diganti dengan kata Pembukaan UUD 1945. Itu semuanya kan bentuk dari toleransi umat Islam,” ujarnya.

Uu menerangkan, perubahan tersebut sama seperti piagam Madinah, saat dicantumkannya Nama Muhammad Rosulullah. Kemudian diganti dengan nama Muhammad saja. “Disini dapat diketahui, dari zaman Rosulullah, bahwa telah diajarkan tentang toleransi yang baik” terangnya.

Begitu juga di Jabar ini memilki komunitas pesantren yang sangat banyak, terutama Kota Sukabumi yang selalu diajarkan agama pihaknya.

“Saya menolak. Jika Jawa Barat dikategorikan tingkat paling tinggi intoleransi dan tidak sependapat,” tukasnya. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Program Budaya GO Titik Temu Budaya dan Teknologi Menuju Masa Depan Kebudayaan

26 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Kementerian Kebudayaan Luncurkan Budaya Go

26 Oktober 2025 - 11:10 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Konferensi Musik Indonesia 2025 Dorong Musik Religi sebagai Pilar Spiritual dan Budaya

11 Oktober 2025 - 11:43 WIB

Konferensi Musik Indonesia 2025

KPK Diminta Memperluas Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi CSR dari BI dan OJK

27 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Dua Pejabat Pemkab Bogor Digilir KPK.
Trending di Nasional