Menu

Mode Gelap
Senin, 15 Desember 2025 | 17:54 WIB

Nasional

Jepang Beri Kesempatan Kerja Lulusan SMA/SMK Keperawatan

badge-check


					Kolaborasi antara Disdik Jabar dengan Jepang menggelar  seminar program beasiswa bagi lulusan SMA/SMK. Perbesar

Kolaborasi antara Disdik Jabar dengan Jepang menggelar seminar program beasiswa bagi lulusan SMA/SMK.

Harian Sederhana, Bandung – Upaya menekan angka pengangguran bagi tamatan SMA atau sederajat, Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) bekerja sama dengan Sentra Global Edukasi (SGE) Indonesia menggelar “Seminar Program Beasiswa Pendidikan Perawat Lansia Bersertifikat Jepang bagi Siswa Lulusan SMA/SMK Keperawatan” di aula Tikomdik, Jalan Dr. Radjiman No. 6, Kota Bandung, Selasa (10/9).

Tujuannya, guna menyerap lulusan SMA/SMK keperawatan di Jabar sebagai tenaga perawat lansia di Jepang. Selain itu, untuk memberikan pengetahuan serta membuka paradigma terhadap masyarakat, tenaga pendidik, orang tua, dan siswa mengenai betapa pentingnya melanjutkan pendidikan sebelum bekerja di Negara Sakura.

Melalui konsep “Japan Indonesia Students Net”, program beasiswa pendidikan ini menjadi ikatan kontrak untuk melanjutkan pendidikan dan bekerja di Jepang.

Kepala Disdik Jabar, Dewi Sartika mengatakan, program ini sangat membantu menurunkan isu pengangguran di Jabar. Selain itu, kerja sama pendidikan dalam konsep program Japan Indonesia Net juga bisa membantu meningkatkan mutu pendidikan dalam penyerapan lulusan SMA dan SMK.

“Ini merupakan kolaborasi untuk menyingkirkan pengangguran di Jabar, terlebih tenaga kerja perawat dibutuhkan untuk bisa merawat para lansia,” ujarnya.

Sementara itu, CEO Sentra Global Edukasi, Rudi Subiyanto mengatakan, terdapat beberapa skema yang harus dilewati oleh siswa. Di antaranya, pendidikan bahasa Jepang selama 1 tahun 6 bulan di Okayama Institute of Languages. Kemudian, dilanjutkan dengan pendidikan akademi careworker selama 2 tahun.

“Juga jaminan pekerjaan selama 3 tahun di beberapa rumah sakit lansia di Jepang sebagai perawat. Selain itu, siswa akan mendapatkan kesempatan bekerja paruh waktu dan mempunyai penghasilan agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya,” tuturnya.

Rudi menyatakan, pengembangan program kerja sama dengan Disdik Jabar sebagai bukti nyata untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang menjadi tanggung jawab bersama dan harus dirasakan bersama.

Program ini, tambahnya, didukung dengan fenomena di Jepang yang menurunnya usia produktif, dimana jumlah lansia lebih banyak dibandingkan kaum muda. Sedangkan Jabar unggul dalam jumlah pemuda dan memiliki potensi di bidang tenaga kerja.

Chairman of Okayama Institute of Languange, Hiroko Katayama menyampaikan hal serupa. Ia berharap, pemuda Indonesia bisa terlibat dalam program ini dan didukung dengan kemampuan yang baik.

“Jepang memang kekurangan pemuda. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan tenaga perawat lansia dari Indonesia. Kami berharap, pemuda Indonesia juga bisa mengaplikasikan dengan baik ilmu yang didapatnya nanti,” harap Katayama. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Program Budaya GO Titik Temu Budaya dan Teknologi Menuju Masa Depan Kebudayaan

26 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Kementerian Kebudayaan Luncurkan Budaya Go

26 Oktober 2025 - 11:10 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Konferensi Musik Indonesia 2025 Dorong Musik Religi sebagai Pilar Spiritual dan Budaya

11 Oktober 2025 - 11:43 WIB

Konferensi Musik Indonesia 2025

KPK Diminta Memperluas Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi CSR dari BI dan OJK

27 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Dua Pejabat Pemkab Bogor Digilir KPK.
Trending di Nasional