Harian Sederhana, Bekasi – Sepekan sudah banjir melanda Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Sebagian besar kawasan luluh-lantak, aktivitas warga seakan mati. Kini, sebagian besar masyarakat korban bencana alam Jabodetabek mulai menata kembali kehidupan mereka.
Korban bencana alam itu mulai membersihkan sisa-sisa bencana, lumpur, kawasan yang kumuh dan kotor menjadi pemandangan yang tidak bisa dielakkan.
Aparat pemerintahan dibantu TNI-Polri mulai membersihkan puing-puing yang tergeletak tak beraturan, diiringi jutaan ingatan pahit masyarakat yang masih hangat terngiang di telinga.
Diantara jutaan kenangan pahit itu, ada kisah haru yang dialami seorang prajurit TNI di Teritorial 0509, wilayah dimana terbangun sebuah Komando Distrik Militer di Kabupaten Bekasi.
Kisah haru itu dijelaskan langsung oleh seorang prajurit berpangkat Kapten, dialah Kapten Infanteri Sudiro, Komandan Koramil 06/Setu Kodim 0509/Kabupaten Bekasi.
Kepada Harian Sederhana, Sudiro menceritakan sedikit tentang kisahnya saat membantu dan mengevakuasi korban bencana banjir.
Dia mengisahkan, dalam penanganan dan evakuasi korban bencana banjir di Kabupaten Bekasi terdapat kisah yang dramatis, dimana kisah tersebut terjadi saat Sudiro menyelamatan seorang lansia dan dua bayi.
Proses penyelamatan dua bayi dan satu lansia itu masih terngiang di benak Sudiro, lokasinya di Perumahan Gran Setu Permai, Desa Ciledug, Kecamatan Bekasi.
“Saat itu sedang puncaknya banjir,” cerita Sudiro.
Saat berkisah, terlihat sudut mata Sudiro meneteskan air. Ia mengaku saat itu dirinya tidak dapat berfikir jauh, dimana didepan matanya tampak dua bayi dan satu lansia terjebak ditengah banjir yang sudah hampir setinggi atap rumah.
“Saya ingat itu jam 12 siang, air sangat deras,” kenang Sudiro.
Perlahan, istruksi perwira tiga balok tersebut diikuti seluruh tim relawan dan dibantu masyarakat mulai memecah derasnya air dengan berpegangan tangan, menyelamatkan tiga nyawa dua generasi, langsung dibawa ke tenda pengungsian.
“Terimakasih telah menyelamatkan kami,” tutur Sudiro meniru sang lansia.
Ia pun berharap kejadian seperti ini tidak kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bekasi. “Semoga bencana ini tidak kembali terulang di masa mendatang. Aamiin,” tutupnya. (*)









