Harian Sederhana, Jakarta – Organisasi massa (Ormas) Pro Jokowi atau Projo berencana menghelat Kongres II pada 7 sampai 8 Desember mendatang di J-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat. Forum tertinggi organisasi ini bakal menentukan arah Projo kedepan dalam mengawal pemerintahan periode ke-2 Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kongres II Projo adalah sebuah langkah konsolidasi untuk menyatukan pemikiran atas situasi politik ke depan serta menyatukan tindakan guna suksesnya pemerintahan Jokowi pada periode kedua ini,” tutur Ketua Pelaksana Kongres II Projo, Panel Barus dalam pernyataannya, Senin (25/11).
Ia menjelaskan, perhelatan lima tahunan ini akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ditutup Wakil Presiden Kiai Maruf Amin. Seluruh kader Projo menantikan arah langsung dari Presiden Jokowi pada Sabtu (7/12) malam. Terutama mengenai peran relawan ke depan.
“Dengan estimasi 20 ribu pengurus dan massa Projo, arena kongres diperkirakan semakin meriah dengan panggung rakyat dan festival kuliner Nusantara,” kata Panel
Acara Kongres II Projo kali ini lanjut Panel diawali dengan apel akbar sekitar 20 ribu massa. Barisan militan tersebut disiapkan menjadi instrumen utama penggerak Visi Indonesia dan Presiden Jokowi dalam mencapai kesuksesan pemerintahan periodek ke-2.
Panel, yang juga Ketua DPP Projo ini menjelaskan kembali fokus kerja Projo adalah mengerjakan 5 poin Visi Indonesia yang telah disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam pidato inagurasi bertajuk “Visi Indonesia” di gedung SICC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (14/7) lalu.
“Tantangan bangsa ini dalam menghadapi intoleransi dan radikalisme tentu juga menjadi perhatian serius,” kata Panel Barus.
Sementara itu, Budi Arie Setiadi selaku Ketua Umum Projo belum lama ini menegaskan, Projo siap mengawal dan melaksanakan `Visi Indonesia` yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi.
“Kami memahami kondisi dan tantangan lingkungan strategis bagi bangsa ini ke depan. Banyak tantangan sekaligus peluang. Momentum perubahan ada di depan mata. Kehendak politik ada. Tinggal bagaimana mengkesekusinya,” singkat Budi. (*)









