Menu

Mode Gelap
Selasa, 16 Desember 2025 | 17:49 WIB

Depok

Korban Penipuan WO Bertambah

badge-check


					Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Azis Andriansyah saat bertanya kepada AS, pemilik WO yang telah menipu sejumlah calon pengantin (catin). Perbesar

Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Azis Andriansyah saat bertanya kepada AS, pemilik WO yang telah menipu sejumlah calon pengantin (catin).

Dirinya mengatakan, selama ini memperoleh keuntungan sedikit dari usaha Weeding Organizer yang dirintisnya sejak tahun 2013 lalu. AS menyebutkan kendala utama hingga akhirnya melakukan tindak pidana penipuan disebabkan oleh masalah SDM yang bekerja.

“Kita masalahnya di SDM, terkendala transport. Saya punya pekerja enam orang rata-rata digaji satu juta rupiah, kalau yang freelance dapat lagi,” katanya.

Diterangkannya, awal mula kasus itu terbongkar ketika pihaknya terlambat mengirim makanan dan dekorasi pada sebuah acara pernikahan, Minggu, 2 Februari 2020.

“Waktu itu ada 10 kegiatan, saya di rumah ngontrol semuanya. Kita kan bagi-bagi tugas dengan tim saat sedang ada event. Makanan (katering) memang dari saya,” jelasnya.

Sementara itu Lea salah satu vendor yang sering bekerjasama dalam penyelenggaraan jasa pernikahan, mengaku merugi sekitar Rp6 Juta. Uang itu merupakan hasil kerjanya yang tidak dibayarkan AS.

“Awalnya lancar kerjasama dengan dia, meskipun agak telat. Sistemnya kalau mau ikut event selanjutnya, itu setelah event yang sebelumnya dibayarkan. Jadi saya otomatis, terikat sama dia,” terangnya.

Garis besarnya, pembayaran yang dilakukan AS terhadap para vendor yang bekerjasama dengan dia sistemnya gali lobang dan tutup lobang. Lea mengaku sudah dua tahun bekerjasama dengan Bos WO Pandamanda.

“Dia masih utang tiga event pernikahan, sama MC belum dibayar sekitar Rp5 juta. Ada vendor lain yang merugi sampai Rp10 Juta,” tegasnya.

Para korban WO Pandamanda sepakat untuk bergabung dan membentuk satu grup dalam aplikasi sosial WhatsApp. Keseluruhan korban penipuan telah mengetahui AS ditangkap.

“Saya intens memang sering komunikasi dengan korban, bahkan dia tau kalau saya yang nalangin pembayaran tenaga orang-orang yang membantu untuk sound. Saya memang khusus menyediakan penyewaan sound system di acara pernikahan,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Satreskrim Polres Metro Depok berhasil membongkar kasus penipuan berkedok penyelenggara jasa pesta pernikahan atau weeding organizer (WO). Korbannya sementara ini dilaporkan mencapai sekitar 29 pasang calon pengantin, dengan total kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp 1,5 miliar.

Adalah Anwar Said, pemilik WO Pandamanda yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penipuan itu. Ia diringkus di kantornya, di kawasan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat pada Selasa, 4 Februari 2020.

Kasubag Humas Polres Metro Depok, Ajun Komisaris Polisi Firdaus mengungkapkan, kasus ini terungkap ketika salah satu korban melaporkan ulah pelaku pada Minggu 2 Februari 2020.

“Jadi awalnya kami menerima laporan dari masyarakat yang merasa tertipu oleh salah satu wedding organizer karena ketika acara, makanannya (catering) tidak tersedia,” katanya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, korbannya ternyata bukan satu orang. “Selanjutnya kami melakukan pendalaman dan penyelidikan lalu diketahui ada 28 orang yang merasa tertipu,” jelasnya.

Rata-rata korban lainnya belum sampai pada hari pelaksanaan (pesta pernikahan), tapi telah menyetor sejumlah uang ke pelaku dengan kisaran Rp50 hingga Rp70 juta per event. Mereka melapor lantaran belum ada kejelasan sampai dengan menjelang acara pernikahan.

“Kalau korban pertama acara sudah dimulai tapi makanan enggak ada. Nah puluhan korban lainnya, acara belum mulai, tapi mereka juga sudah setor uang dan tidak ada kejelasan menjelang hari H,” ujarnya.

Sejumlah korban yang ditemui di Polres Metro Depok mengaku, tertarik dengan WO tersebut lantaran harga yang ditawarkan murah dan dijanjikan mendapat sepasang cincin seberat 10 gram. Pelaku menggaet para korban melalui media sosial Instagram.

Puluhan korban ini tidak hanya warga Depok, namun banyak pula yang berasal dari Jakarta dan luar daerah. Hingga kini kasusnya masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

“Kami duga jumlah korbannya terus bertambah karena sampai sore ini masih banyak yang melapor,” ucap Firdaus. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Dindin Saprudin Resmi Jabat Anggota DPRD Kota Depok

28 November 2025 - 12:45 WIB

Wakil Ketua DPRD Kota Depok Tajudin Sosialisasi Fungsi Komisi C ke Warga Grogol

26 November 2025 - 11:03 WIB

BPJS Kesehatan Depok Gelar Ngopi JKN

19 November 2025 - 12:17 WIB

Hajatan 13 Beji 2025: Gen Z Depok Bersatu Lewat Kreativitas dan Budaya Lokal

10 November 2025 - 11:22 WIB

Trending di Depok