Harian Sederhana, Bekasi – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bakal menerima bantuan sebesar Rp 750 juta dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk korban terdampak banjir di Bekasi yang terjadi pada Selasa (25/02) lalu.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, bantuan ini diberikan atas perintah langsung dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dirinya berharap bantuan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk penanganan banjir di Kota Bekasi.
“Langkah provinsi apa yang disampaikan hari ini ke Pak Gubernur yang jelas kami akan bantu semaksimal mungkin sesuai kemampuan dan sesuai dengan anggaran hari ini kami berikan juga Rp 750 juta kepada pemerintah (untuk bantuan korban banjir),” tuturnya kepada wartawan di Perumahan Bumi Nasio Bekasi.
Ia menjelaskan, bantuan yang diberikan oleh Pemprov Jawa Barat ini untuk warga Bekasi yang terdampak banjir. Nantinya, Pemkot Bekasi yang akan mengatur apa saja kebutuhan untuk para korban banjir saat ini.
“Pemanfaatannya silahkan bagaimana pemerintah karena pemerintah yang tahu bagaimananya,” ujar Uu.
Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, pihaknya masih memperhitungkan apa saja yang dibutuhkan korban banjir saat ini.
“Nanti kita lihat lagi ke BPBD apa yang saat ini diperlukan karena memang masih ada beberapa wilayah yang memang masih tergenang. Nanti kita lihat kebutuhan real yang mereka butuhkan terkait dengan pengangkutan lumpur, pengangkutan sampah, kemudian juga barang-barang yang rusak,” ucap Tri.
Tri juga memastikan seluruh warga Bekasi saat ini masih dalam kondisi sehat. Sebab Pemkot Bekasi telah melakukan pemeriksaan secara berkala bagi korban banjir ini.
“Tentunya seluruh elemen pemerintah kota Bekasi siap untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Tentunya Pak Kapolres, Pak Dandim, kita komunikasikan di dalam memberikan rasa keamanan dan kenyamanan warga masyarakat,” tandas Tri.
Seperti diketahui, hujan dengan intensitas tinggi sejak Sabtu (22/2/2020) hingga Selasa (25/2/2020) kemarin membuat sejumlah kawasan di Kota Bekasi terendam banjir dan longsor.
Kabag Humas Sekretariat Daerah Kota Bekasi Sajekti Rubiah mengatakan, berdasarkan informasi Pusdalpos Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi terdata sebanyak 90 Titik banjir, lima lokasi longsor dan 379 jumlah sekolah terendam banjir.
“Terparah banjir kali ini terjadi di Perum Bumi Nasio dan Perum Dosen IKIP Jatiasih di mana ketinggian air hingga 2 meter,” ujar Sajekti dalam keterangannya, Rabu (26/2/2020).
Banjir terjadi di seluruh kecamatan di Kota Bekasi yang berjumlah 12, seperti di Kecamatan Medan Satria 4 titik, Bekasi Utara 5 titik , Jati asih 6, Bekasi Barat 6, Rawa Lumbu 5 titik, dan Mustika jaya 3 titik.
Kemudian Kecamatan Bekasi Timur ada 5 titik, Bekasi Selatan 15 titik, Pondok Gede 3 titik, Jatisampurna 12 titik, Pondok Melati 13 titik, dan Bantargebang 13 titik.
Sementara jumlah lokasi longsor sebanyak 5 titik. Sebanyak 4 titik di antaranya terjadi di wilayah Kecamatan Jatisampurna dan satu titik lainnya berada di Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara.
Sajekti menerangkan banjir yang terjadi juga berdampak pada fasilitas dan sarana prasarana sekolah. Informasi yang diperoleh Humas Kota Bekasi dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi terdapat 379 jumlah sekolah mengalami banjir sehingga menghentikan sementara aktifitas belajar mengajar.
Dirinci, dari jenjang TK Swasta sebanyak 176 sekolah, SD Negeri 83 sekolah, SD Swasta 49 Sekolah, SMP Negeri 18 sekolah dan SMP Swasta 53 sekolah.
“Kemarin sekolah sempat diliburkan, tapi untuk hari ini semua aktivitas sekolah sudah masuk kembali normal,” kata Sajekti.
Pemerintah Kota Bekasi dalam masa transisi tanggap darurat bencana terus melakukan langkah untuk menanggulangi bencana banjir dan pasca banjir yang terjadi.
Upaya itu yakni dengan membangun dapur umum dan pusat koordinasi bencana di Kantor Walikota Bekasi, melakukan evakuasi warga bersama unsur TNI Polri, menyediakan logistik kebutuhan dasar warga terdampak banjir maupun evaluasi tanggap darurat kali ini. (*)









