Harian Sederhana, Bekasi – Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi memastikan sejauh ini belum ada warganya yang terkena virus corona yang disebut-sebut berasal dari China itu. Hal tersebut diungkapkannya saat dijumpai wartawan, Senin (27/01).
“Sejauh ini belum ada, alias nihil,” tuturnya.
Untuk mengantisipasi agar warganya tidak terjangkit virus berbahaya itu, Rahmat Effendi meminta agar masyarakat Kota Bekasi menunda rencana perjalanan menuju Tiongkok. Imbauan ini dikeluarkan sebagai salah satu langkah antisipasi penyebaran virus corona agar tak masuk ke wilayah Kota Bekasi.
“Tahan dulu jika ada rencana bepergian atau harus melakukan perjalanan dinas ke Tiongkok. Di tengah ramainya kasus penyebaran virus corona, kewaspadaan diri sebagai langkah antisipasi harus ditingkatkan,” katanya.
Rahmat mengatakan, penduduk Kota Bekasi yang saat ini ada di kisaran angka 2,7 juta jiwa merupakan jumlah yang besar. Di antara warga sebanyak itu, ada saja yang kerap melakukan perjalanan ke Tiongkok.
“Data terkait warga Bekasi yang tinggal di Tiongkok memang belum ada, tapi saat ini yang bisa kami lakukan ialah mengimbau untuk menahan diri melakukan perjalanan ke sana,” ucapnya.
Sementara terhadap para warga Tiongkok yang saat ini bermukim di Kota Bekasi karena alasan pekerjaan, menurut Rahmat, pihaknya akan segera meminta data dari Dinas Tenaga Kerja.
“Kalau ada orang Tiongkok yang bekerja di sini, tentu harus diwaspadai juga karena mobilitas mereka pergi pulang Tiongkok-Bekasi pasti dilakukan, tapi mudah-mudahan saja tidak ada yang membawa virus corona masuk ke Kota Bekasi,” katanya.
Selain antisipasi dalam hal mobilitas, Rahmat mengatakan dirinya pun telah menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk segera mengantisipasi berbagai kemungkinan.
“Dinas Kesehatan pasti sudah mengetahui prosedur yang harus dilakukan seperti apa, entah perihal penyediaan masker atau yang lain. Yang pasti Dinkes dan Pemkot Bekasi harus siap mengantisipasi, tapi mudah-mudahan jangan sampai virusnya masuk ke Kota Bekasi,” katanya.
Virus Corona terus menyebar ke berbagai belahan dunia. Virus mematikan ini sudah ada di 14 negara. Indonesia pun mengambil langkah waspada.
Seperti yang dilansir Associated Press (AP), Minggu (26/1), virus baru bernama 2019-nCoV ini terus mempercepat penyebarannya. Data terbaru total korban meninggal akibat virus ini sudah mencapai 56 orang.
Pemerintah China menyebut situasi ini begitu genting dan membatasi semua perjalanan. Selain di China, virus ini telah menyebar ke 13 negara. Dari Malaysia hingga Nepal. Indonesia tidak termasuk di dalamnya.
Namun pemerintah Indonesia tak tinggal diam. Indonesia telah mengambil langkah waspada. Berbagai pemeriksaan ketat di bandara dilakukan untuk menghalau virus ini menyebar di Indonesia.
Selain itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing terus memantau perkembangan dari kasus virus Corona. Mereka terus memantau informasi terkait penelitian dan pengawasan ketat pada kasus ini. (*)









