Harian Sederhana, Bogor – Peristiwa memalukan yang menampar Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali terjadi, yakni sebuah rumah yang berada ditengah kota bahkan tak jauh dari Istana ambruk dan menimpa balita yang berusia baru dua bulan.
Seperti dikerahui, rumah yang ambruk tersebut milik Tjitjih Sukarsih (65 ), warga Kampung Pulo Geulis RT 01 RW 04, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, ambruk, Selasa (28/1) dini hari.
Akibat kejadian tersebut, sebanyak 14 orang dari 4 KK mengalami luka karena tertimpa reruntuhan atap yang ambruk, satu diantaranya seorang bayi yang baru berusia dia bulan.
Kini bayi naas yang turut menjadi korban dalam insiden ambruknya bangunan rumah yang notabenenya warga kurang mampu itu dilarikan ke Rumah Sakit Vania Bogor untuk menjalani perawatan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Priystna Syamsah mengatakan bahwa peristiwa ambruknya atap milik Tjitjih Sukarsih terjadi pada malam dinihari pukul 01.00 WIB.
Saat itu kondisi tidak dalam keadaan hujan.
“Pada pukul 09.00 WIB pagi tadi kami mendapatkan laporan bahwa telah terjadi atap rumah ambruk,” ujarnya
Kini, lanjut Priatna, warga sedang berkerja bakti untuk mengeluarkan barang-barang dan dari BPBD juga mempersiapkan terpal serta untuk memindahkan korban ke kontrakan sementara.
“Dari dinas sosial juga membantu peralatan dari BPBD juga membantu perlengkapan bayi alt tidur dan lain-lain,” ucap dia.
Sementara, untuk rumahnya lanjut Priatna, akan melakukan renovasi terhadap rumah tersebut. Pasalnya rumah tersebut juga masuk dalam katagori rumah tidak layak huni (RTLH).
“Nanti biayanya dari bantuan sosial tidak tetap yang kamu usulkan ke Pemkot,” pungkas mantan sekdis UMKM tersebut. (*)









