Harian Sederhana, Karawang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang berencana meningkatkan kesejahteraan para pengabdi di bidang keagamaan yakni, guru ngaji serta amil atau orang pengurus zakat. Tidak tanggung-tanggung, Pemkab Karawang telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 12,5 miliar.
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana menuturkan, untuk tahun ini anggaran tersebut rencananya akan disalurkan untuk 12 ribu guru ngaji di Karawang. Tujuannya agar para guru ngaji lebih semangat dalam mengajarkan para generasi muda supaya lebih rajin mengaji.
“Supaya generasi penerus Karawang lebih rajin mengaji. Apalagi ada program satu desa satu hafiz Alquran dari Gubernur Jabar. Saya harap, Karawang banyak melahirkan penghafal Alquran tahun ini,” tuturnya selepas pelantikan pengurus cabang Dewan Masjid Indonesia Karawang di Masjid Agung Karawang, Rabu (15/01).
Ia mengatakan, 12 ribu guru ngaji yang menerima bantuan ini tersebar di 1.640 masjid dan 500 pesantren. Cellica menerangkan, keberadaan tempat-tempat itu memiliki peran penting. Bukan hanya syiar dan perkembangan umat tapi juga mitra pemerintah.
“Tapi juga jadi mitra pemerintah mendukung program kerja baik gubernur maupun Pemkab Karawang,” harap Cellica.
Tahun 2020 ini, Pemkab Karawang juga menganggarkan Rp 10 miliar untuk bantuan infrastruktur kepada seluruh masjid. Namun, lanjut dia, bantuan tersebut bukan berupa uang. Melainkan bahan bangunan atau kegiatan.
“Masjid bisa langsung berhubungan dengan Pemda. Sebab mekanisme bantuan ini tidak diberikan melalui perantara siapapun itu,” tegas Celica.
Tujuannya, kata Cellica untuk menghindari penyelewengan dan salah sasaran. Cellica juga telah menginstruksikan pihak terkait menyalurkan bantuan secara teliti.
“Kita inventarisir betul-betul supaya bantuan ini adil dan merata,” tutur Cellica.
Tahun lalu, Pemkab Karawang mengalokasikan anggaran Rp 32 miliar untuk kegiatan keagamaan. Bantuan juga diberikan pada penganut agama lain seperti Kristen, Nasrani, Hindu dan Budha.
Di tahun ini, Cellica berupaya, Pemkab bisa mengalokasikan anggaran lebih besar untuk kegiatan keagamaan. “Apalagi kalau PAD kita meningkat. Tentunya anggaran untuk keagamaan akan ditingkatkan juga,” tutur bupati perempuan pertama di Karawang ini. (*)









