Harian Sederhana, Bekasi – Kolaborasi yang kuat dari berbagai instansi dan institusi pemerintah maupun swasta selalu memberi dampak positif. Garapan bidang yang bersinggungan dengan lingkungan hidup (LH) ternyata juga peroleh antusiasisme warga.
Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono didampingi Kepala Dinas LH Kota Bekasi, Yayan Yuliana dan Founder and Managing Director Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano, melakukan penandatanganan (MoU) kegiatan pembersihan sampah di sungai Bekasi menggunakan See Hamster, yakni perahu pembersih sampah sungai buatan Jerman.
Pemilihan Sungai Bekasi sebagai lokasi percontohan, untuk pembersihan sampah sungai menggunakan See Hamster dikarenakan sampah yang dihasilkan di kota ini mencapai 1.913 ton/hari dengan potensi sampah yang terbuang ke Iaut mencapai 775 tonlhari.
Potensi jumlah sampah yang terbuang ke Iaut ini cukup fantastis, jika dibandingkan dengan potensi jumlah sampah Ibukota Jakarta yang terbuang ke Iaut yakni sebesar 356 ton/hari.
Didukung dan bekerja sama dengan dua stakeholders yang berkompeten dalam bidangnya, yaitu GreencycIe-Schwarz dan One Earth One Ocean (OEOO), Waste4Change melakukan studi terhadap jumlah sampah yang ada di sungai, dan melakukan daur ulang sampah yang terkumpul.
Studi ini bertujuan untuk mengetahui titik lokasi yang tepat di area Sungai Bekasi untuk melakukan pengumpulan sampah. Studi akan dilakukan pada tanggal 20 Januari 2020 Sid 28 Februari 2019 dengan dibantu oleh Tim dari DLH Pemkot Bekasi.
Sementara Pemerintah Kota Bekasi, berkewajiban untuk mengkoordinir Pasukan Katak serta mengangkut sampah residu. Saat ini Waste4Change sedang fokus mengembangkan jasa untuk mengelola sampah Iebih banyak lagi dan melakukan pendekatan ke beberapa kota serta kabupaten yang terbuka untuk bekerjasama dalam membersihkan sampah seperti Pemkot Bekasi.
“Kami sangat senang diterima dengan baik oleh Pemerintah Kota Bekasi dan akan berkolaborasi selama 3 tahun ke depan untuk membersihkan sampah di Sungai Bekasi,” tutur Founder and Managing Director Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano
“Semoga dengan bantuan ini dapat memaksimalkan kinerja Pasukan Katak dalam membersihkan sungai di Kota Bekasi. Juga bentuk kerjasama ini dapat menjadi pemantik untuk membersihkan sungai-sungai Indonesia lainnya, agar tidak berkontribusi Iebih banyak terhadap krisis marine debris yang saat ini kita alami,” tambahnya lagi.
Sebelumnya, pembersihan sampah Sungai Bekasi dilakukan oleh Pasukan Katak Pemerintah Kota Bekasi menggunakan alat tradisional berupa jaring dan bambu.
Keberadaan See Hamsterini diharapkan dapat mempermudah Pasukan Katak dalam mengumpulkan sampah yang terbuang ke sungai. Kedepannya, pasukan Katak akan diberi pelatihan secara khusus bagaimana mengoperasikan See Hamster.
“Pemkot Bekasi akan berkolaborasi menggunakan kapal ini untuk mengambil sampah yang ada di sungai. Sementara ini, Kota Bekasi memproduksi sampah hampir 1800 ton per harinya. Kemampuan pemerintah daerah untuk mengangkut dan mengolah hanya mencapai sekitar 1.000 ton,” ujar Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono.
Yayan Yuliana selaku Kepala Dinas LH Kota Bekasi soroti aspek efektivitas. “Kita awali tiga tahun pertama prospek potensi lantas tiga tahun kedua baru dikelola Pemkot Bekasi,” kata Yayan.
Menurut Yayan observasi terkait kajian persampahan terus dilakukan. “Terus pantau tempat pembuangan sampah dimana saja posisinya supaya kolaborasi dengan pengelola bisa lebih mudah untuk tata kelola,” tandas Yayan.
Sementara satu harapan Kadis LH bahwasanya saat HUT Kota Bekasi bulan Maret 2020, kapal sampah sudah beroperasi. “Paling tidak ada satu kapal dahulu karena memang batere yang dipakai harus disiapkan dari luar negeri yakni Jerman,” tandas Yayan.
Tentang Waste4Change Indonesia adalah Waste4Change (PT. Wasteforchange Alam Indonesia) merupakan kewirausahaan lingkungan berbasis sosial. Penawaran jasa pengelolaan sampah dengan cara yang bertanggung jawab.
Didirikan pada tahun 2014 oleh Mohamad Bijaksana Junerosano yang juga merupakan penggiat solusi permasalahan sampah. Selain itu juga sebagai pendiri Greeneration Indonesia, Waste4Change memiliki misi untuk mewujudkan zero-waste to landfill (tidak ada sampah yang berakhir di TPA) serta perubahan perilaku dan pola pikir menuju pengelolaan sampah indonesia yang lebih baik. (*)
Sementara aktivitas Waste4Change terdiri atas 4 lini, yakni:
1. Consult: riset dan studi terkait persampahan.
2. Campaign: capacity building, edukasi, dan pendampingan
3. Collect: pengangkutan dan pengolahan sampah harian untuk nol sampah ke TPA
4. Create: daur ulang sampah dan program Extended Producer Responsibility atau EPR.









