Harian Sederhana, Depok – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Depok tampaknya pada Pilkada Depok 2020 akan meninggalkan Mohammad Idris yang kini menjabat sebagai wali kota. Pasalnya, partai berlambang bulan sabit kembar ini lebih fokus pada hasil pemira yang kini telah mengerucut menjadi tiga nama.
Tiga nama tersebut adalah Imam Budi Hartono, Hafid Nasir, dan T. Farida Rachmayanti. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Umum DPD PKS Kota Depok, TM. Yusufsyah Putra kepada wartawan, Selasa (21/01).
“Kita fokus pada tiga nama ini karena memang proses yang kita lakukan sesuai dengan arahan struktur (DPW dan DPP). Tahapan yang kita lakukan pemira, lalu uji publik, dan nantinya hasil keputusannya kita putuskan kepada DPP,” kata Putra.
Soal survei internal PKS belum lama ini yang dilaksanakan, Putra pun enggan menjawabnya. Namun, pria yang menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Depok ini optimis hasil elektabilitas tiga nama tersebut mampu mengalahkan petahana.
“Tiga nama ini kan hasil nama dari pemira yang kita serahkan ke DPW, lalu kembali diserahkan ke kami mengerucut menjadi tiga nama. Makanya tiga bacalon ini kita minta turun ke masyarakat agar melakukan sosialisasi dan bisa mengalahkan elektabilitas petahana,” katanya.
Untuk pilkada ini, sambungnya, tugas DPD PKS sesuai panduan. Keputusan akhir tetap di DPP. “Tugasnya kami hanya itu, untuk selanjutnya ya kita serahkan kepada DPP,” kata Putra.
Senada dengan Putra, Hafid Nasir selaku Ketua DPD PKS Depok mengatakan, bicara pilkada merupakan domain struktur partai di tingkat kota. Mulai dari penjaringan, pemira, hasil survei sampai koordinasi ke DPW dan DPP adalah tugas dari DPD.
“Karena itu kami berharap hasil yang dikeluarkan oleh DPW dan DPP berdasarkan rekomendasi dari DPD,” kata Hafid.
Terkait hasil survei, Hafid yakin elektabilitas tiga calon ini akan mengalahkan petahana. Apalagi PKS memiliki tingkat kesolidan mesin partai dari tingkat bawah sampai tingkatan cukup tinggi. Karena itu, pada beberapa waktu kedepan, DPD PKS akan berbagai strategi untuk meningkatkan elektabilitas tiga nama hasil rekomendasi dari DPW PKS Jawa Barat.
“Tiga nama itu adalah bakal calon wali kota, bukan bakal calon wakil wali kota. Ini adalah kesempatan kami untuk memberikan semangat kepada bakal calon dari tingkat DPRa sampai DPD akan fokus membuat elektabilitas dari tiga bakal calon wali kota ini meningkat, dan mengalahkan petahana,” bebernya.
“Kalaupun ada nama lain itu wewenang dari pusat (DPP PKS). Kami hanya menjalankan tugas sesuai dengan arahan,” tegas Hafid. (*)









