Harian Sederhana, Bekasi – Hujan deras yang mengguyur Kota Bekasi pada Rabu (04/11) malam membuat tanggul Kali Cakung yang berada di Perumahan Cahaya Kemang Permai, Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondokgede jebol untuk kali ketiga kalinya.
Dari pantauan Harian Sederhana di lapangan, terlihat tanggul yang jebol sepanjang 27 meter. Tampak juga puing-puing dari tanggul serta sampah berceceran di jalan. Akses jalan sendiri sempat tidak bisa dilalui pengendara kendaraan bermotor maupun mobil.
Beni, seorang warga yang bermukim di kawasan tersebut mengatakan, jebolnya tanggul adalah kali ketiga terjadi. Sebelumnya kejadian serupa terjadi di tahun 2017 dan 2018. Ia pun mengatakan, masyarakat merasa resah dengan kejadian yang telah berulang-ulang terjadi. Bahkan, warga sudah memprediksi jebolnya tanggul tersebut.
“Kejadian sudah berulang-ulang, gimana ya, kami ya pasrah saja, bahkan kami sudah memprediksi hal ini. Apalagi itu (tanggul-red) sudah bolong di sejumlah titik, kami juga telah melaporkan pihak kelurahan, kecamatan, tapi belum ada tanggapan,” tuturnya kepada wartawan, Kamis (05/12).
Dirinya juga menyayangkan lambatnya respon dari pihak terkait. “Masa harus kejadian dulu sih, baru pemerintah memperbaikinya,” kata Beni.
Ia menerangkan, kejadian ini membuat kawasan tersebut tergenang air. Bahkan, ketinggian air yang menggenangi daerah itu mencapat ketinggian 30 sentimeter. Dirinya khawatir kalau tanggul tidak segera diperbaiki maka intensitas tinggi air akan bertambah lantaran luapan kali semakin tinggi.
“Banjir ini sudah masuk ke dalam rumah warga dengan membawa tumpukan sampah akibat hujan,” katanya.
Sementara itu, salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku kalau penyebab utama jebolnya tanggul karena kali tersebut tertutup sampah sehingga air tidak mengalir. Penumpukan sampah ini membuat aliran air tersumbat sehingga saat hujan turun pun debit air melonjak. Alhasil, air menekan tanggul dan jebol.
“Karena aliran air terhambat maka mendorong ke samping, itu yang menyebabkan jebolnya tanggul,” imbunya.
Sementara itu, Yudianto selaku Kepala Bidang Sumber Daya Air Kota Bekasi menjelaskan, jebolnya tanggul sudah tiga kali terjadi dengan titik yang berbeda. Ia pun membenarkan penyebab jebolnya tanggul pada Rabu (04/12) malam karena konstruksi tidak kuat menahan beban air akibat sumbatan sampah.
“Kami kan sedang membangun jembatan posisinya ditinggikan. Masih ada bambu-bambu kontruksi dibawahnya, saat hujan ada kiriman sampah sehingga tersumbat. Arus air deras jadi tanggul tidak kuat menahan,” beber Yudi kepada wartawan.
Bukan hanya sampah, penyebab lain jebolnya tanggul tersebut lantaran kontruksi tanggung yang sudah lama. “Bagian sisi kanan yang jebol karena kontruksi lama. Kalau sisi kiri kan yang bekas jebol juga sudah diperbaiki permanen,” kata dia.
Yudi menilai agar kejadian tanggul jebol tidak terulang seharusnya dibangun total keseluruhan tanggul dengan kontruksi yang baru. Tapi itu semua kewenangan dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Kita sudah bicarakan ke BBWSCC terkait itu, karena kebanyakan tanggul ini kontruksi lama kalaupun baru itu hasil swadaya warga tapi kan kualitasnya kurang bagus,” kata Yudi.
Yudi menambahkan, sebenarnya pemerintah tengah melakukan upaya agar kejadian ini tak terulang lagi. Upaya itu dengan melakukan pengerukan sedimen lumpur, maupun peninggian jembatan yang melintasi Kali Cakung.
“Peninggian ini sebagai langkah antisipasi adanya sumbatan sampah yang menyebabkan jebolnya tanggul. Tapi masih ada yang belum ditinggikan. Dari tim pematusan juga rutin bersihkan kali jika ada sampah,” imbuh Yudi.
Wawalkot Bekasi Tinjau Lokasi
Mendengar kejadian tersebut, Wali Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto pun langsung meninjau lokasi kejadian. Pria yang akrab disapa Tri ini mendengarkan sejumlah aspirasi masyarakat soal jebolnya tanggul Kali Cakung.
Dia pun langsung memerintahkan dinas terkait untuk bergerak cepat dengan membuat tanggul sementara yang dibuat dengan menggunakan karung berisi pasir. Pembangunan tersebut pun langsung dikerjakan pada Kamis (05/12).
“Sementara kita pasang dinding dengan karung pasir untuk menahan, dan sifatnya ini sementara,” kata Tri kepada wartawan di lokasi kejadian.
Ketika disinggung berapa banyak karung pasir yang dibutuhkan, Tri belum bisa memperkirakan. Tanggul karung pasir dipasang hingga segala persiapan bahan-bahan untuk membuat tanggul permanen lengkap.
Ia mengatakan tanggul permanen akan secepatnya dibangun. Pihaknya bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) untuk membangun ulang tanggul. “Insha Allah saya akan laksanakan untuk pembuatannya secepat mungkin. Kira-kira tiga minggu tanggul akan selesai,” kata Tri.
Pihaknya juga melakukan pembersihan terhadap sampah-sampah yang tersumbah di sekitar tanggul. Seperti diketahui, penyebab jebolnya tanggul tersebut lantaran banyaknya sampah yang menumpuk sehingga menyebabkan debit air meluap.
“Kita akan melakukan pengangkatan sedimentasi, sehingga kapasitas sungai menahan air lebih banyak,” tandasnya.
Sampai Kamis (05/12) malam, dari informasi yang didapat, air yang membanjiri rumah warga perlahan surut. Namun, warga masih dihantui musibah yang disebutkan ‘langganan’ itu.
Apalagi sampai berita ini diturunkan, hujan kembali melanda sejumlah daerah di Kota Bekasi. Apa yang dilakukan pemerintah dengan memasang karung pasir masih membuat warga was-was. Tapi sampah-sampah yang muntah dari Kali Cakung itu, sudah dibersihkan dengan diangkut menggunakan mobil sampah. (*)









