Sementara itu, sebanyak 1600 alat rapid test Covid-19 telah sampai di Kabupaten Bogor pada Selasa (24/03). Alat ini digunakan mengikuti skala prioritas yang diterapkan Bupati Bogor, Ade Yasin.
Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan tahap pertama alat itu digunakan bagi orang dengan risiko (ODR) seperti tenaga kesehatan, keluarga pasien positif Covid-19, PDP dan ODP.

Tes cepat massal virus corona di 27 kota/kabupaten yang dimulai sejak Rabu (25/03).
“Pertama dengan kategori ODR, yaitu dokter, perawat, sopir ambulans, dan petugas medis. Kemudian, itu akan digunakan pada PDP, ODP serta keluarga orang yang positif terjangkit virus corona terlebih dahulu,” kata Ade, Rabu (25/3/2020).
Dalam pelaksanaannya, Ade menjelaskan tes Covid-19 itu tidak dilaksanakan dengan mengumpulkan ODR, PDP, dan ODP di satu tempat khusus yang sifatnya massal, karana beresiko terjadi penularan yang lebih luas.
Menghindari hal tersebut, bupati dan jajarannya akan melakukan tes Covid-19 di puskesmas, rumah sakit ataupun rumah para ODP dan keluarga orang yang positif terjangkit virus.
Mengenai hasil tes, Ade menyebutkan akan mengumumkan sesegera mungkin, meski diakui akan memakan waktu lebih lama. Hal itu dikarenakan luas wilayah Kabupaten Bogor yang relatif luas.
“Letaknya kan berjauhan, ada di 40 kecamatan. Pasti memakan waktu yang agak lama ya untuk mengumumkan hasilnya,” ujar Ade.









