Mengenai penggunaan alat rapid test Covid-19, diketahui caranya relatif singkat, juga sangat mudah. Setiap yang diperiksa akan diambil sample darah, dalam hitungan menit hasilnya akan keluar.
“Dengan dukungan para petugas medis di Kabupaten Bogor sudah terlatih dalam pelaksanaan rapid test Covid-19, kami yakin bisa segera menanggulangi musibah ini,” ujarnya.

Tes cepat massal virus corona di 27 kota/kabupaten yang dimulai sejak Rabu (25/03).
Ade Yasin melanjutkan, Pemkab Bogor masih membutuhkan banyak alat rapid test Covid-19. Karenanya kini pihaknya pun memesan kembali pembelian alat tersebut.
“Insha Allah pekan depan ada 1.000 alat sudah datang lagi ke Kabupaten Bogor karena saat ini kami sudah memesannya. Nantinya alat tes tersebut akan kami sebar ke seluruh puskesmas dan rumah sakit,” ujar Ade.
Terpisah, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mengatakan dukungannya kepada para pihak medis yang telah berjuang menyelamatkan masyarakat dari bahaya virus corona.
Rudy menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap para dokter maupun medis serta para relawan kesehat yang ada di Kabupaten Bogor, yang telah berjuang sekuat tenaganya.
“Mari bersama membantu dokter memberantas virus corona, caranya mengikuti imbauan yang dikeluarkan dengan tujuan memutus mata rantai penyebarannya,” kata Rudy.
Politisi Gerindra itu juga meminta Pemkab Bogor segera mengeluarkan peraturan terbaru terkait penggunaan anggaran dana desa, dan ditujukan bagi pemangku kebijakan seperti kepala desa dan bagian kesehatan.
“Peraturan Anggaran Dana Desa (ADD) sudah keluar dari Peraturan Menteri Desa (Permendes). ADD boleh digunakan untuk penanganan Covid-19,” tutur Rudy.
Rudy juga mendorong pemerintah daerah untuk membeli mobil ambulance untuk setiap desa. “Segeralah gunakan ADD, contohnya minimal satu desa bisa beli satu ambulans,” tandasnya.









