Sementara itu Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto membenarkan rapid test corona di wilayahnya ditunda untuk sementara. Penundaan sendiri telah disampaikan kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Menurut Tri, penundaan tes kesehatan massal corona didasari atas belum ada ketersediaan alat. Juga demikian terdapat mekanisme atau pola penanganan tes kesehatan secara massal.
“Ditunda alatnya belum siap, ditunda tidak besok (hari ini) dan juga mekanismenya dirubah,” kata Tri.
Untuk itu kata dia, masyarakat Kota Bekasi diminta agar tidak usah mendatangi Stadion Patriot. Namun, bagi masyarakat yang ingin mendaftar dipersilahkan mendatangi kantor Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
Terpisah, Wali Kota Depok Mohammad Idris menegaskan pihaknya membatalkan rapid test yang sebelumnya direncanakan di alun-alun dan berubah pelaksanaannya di seluruh Puskesmas.
“Terkait rencana rapid test, ada perubahan tempat untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang rencananya dilaksanakan di alun-alun dibatalkan,” tuturnya dalam siaran pers, Senin (23/03).
Ia pun menerangkan, untuk rapid test tersebut sasarannya adalah rumah sakit yang merawat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan juga tenaga kesehatan yang tidak menggunakan APD lengkap saat merawat atau melakukan kontak dengan pasien positif corona.
“Kemudian sasaran selanjutnya adalah Puskesmas. Untuk seluruh ODP dan pasien yang datang ke Puskesmas memiliki indikasi mirip Covid-19 serta tenaga kesehatan yang juga tidak mengenakan APD (akan diperiksa rapid test),” ujarnya.
Sementara, pelaksanaan rapid test atau tes massal corona untuk Kota dan Kabupaten Bogor yang sebelumnya dipusatkan di Stadion Pakansari, akhirnya batal. Teknis pelaksanaan tes tersebut dikembalikan ke kebijakan daerah masing-masing.









