Harian Sederhana, Bogor – Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KS PPS) Berkah Bersama yang berlokasi di Jalan Ruko The Lokatmala D Jalan Mayjen Ishak Juarsa, Loji Kota Bogor dinilai permainkan nasabah.
Iman saudara dari Isnawati yang merupakan nasabah koperasi tersebut mengaku merasa dipermainkan, karena setelah nabung selama dua tahun uangnya tidak bisa dicairkan.
“Iya, saudara saya sudah menabung selama dua tahun, tabungannya sebesar Rp5,3 juta tidak bisa ditarik dengan banyak alasan,” kata Iman, Selasa (19/11).
Iman mengaku dipinta bantuan oleh Isnawati untuk mencairkan uang di koperasi tersebut, setelah beberapa kali mengajukan penarikan uangnya tidak bisa dicairkan. “Awalnya dia beberapa kali ke Koperasi mengajukan penarikan, tapi tidak bisa, lalu minta bantuan saya,” jelasnya
Masih kata Iman, pada awal ikut gabung menjadi nasabah, proses penarikan mudah tidak ada masalah, tapi sejak empat bulan belakangan ini berkali-kali mengajukan penarikan ternyata tidak bisa.
Dia melanjutkan, dirinya sudah beberapa kali mengajukan untuk ngambil uangnya yang ditabung, namun hanya dikasih janji-janji manis.
“Pertama janjinya uang baru bisa diambil pada bulan Oktober, saat saya datang ternyata tidak bisa dan janji lagi pada bulan Novemver. Tapi sampai saat ini juga tidak bisa malah janji lagi pada Januari dengan alasan saat ini masih normalisasi,” tandasnya.
Sementara perwakilan KS PPS Berkah Bersama Mila mengaku, dirinya diperbantukan di Koperasi tersebut baru beberapa bulan. Setelah banyak mis komunikasi antara pihak Koperasi dan nasabah.
Dia mengaku, diperbantukan untuk normalisasi, menyelesaikan berbagai persoalan dengan nasabah. Bahkan dia mengaku belum kenal dengan semua direksi koperasi tersebut.
Menurut dia, KS PPS yang ketuanya Ketua Hendri Khaetami itu saat ini memiliki 13 ribu nasabah atau anggota yang tersebar di sejumlah daerah Bogor hingga Banten.
“Saat ini anggotanya ada 13 ribu, mereka ada di Cibadak, Kecamatan Ciawi, Caringin, Leuwi Sadeng, Yasmin dan Serang Banten,” ujarnya.
Tak hanya itu, dia juga mengaku bahwa setiap hari selalu ada yang mengajukan penarikan uang, tapi karena banyak kredit macet dan kas kosong, maka belum bisa mengcover atau memberikan pengajuan para nasabah.
Masih kata Mila, pihak perusahaan hanya bisa menjanjikan bahwa penarikan nasabah bisa dilakukan pada Bulan Januari, itupun kalau ada tagihan yang masuk. “Ya mudah-mudahan Januari bisa selesai, karena ada janji akhir bulan ada kreditur yang masuk,” ucapnya.
Mila juga memberikan opsi bagi nasabah yang akan melakukan penarinan uang, untuk diberika dicicil sesuai kas yang ada.
“Ya, kalau bapak mau uangnya tidak semuanya, mungkin diberikan bertahap misalnya Rp1 juta atau Rp500 ribu dulu, biar nanti saya sampaikan ke atasan dari pada banyak minta uangnya dicairkan tapi tidak bisa kami penuhi, yang penting ada laporannya saja,” pungkasnya. (*)
