Harian Sederhana, Bandung – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengingatkan, kewajiban anak muda dalam menuntut ilmu bukan hanya mendapatkan pekerjaan semata, tapi untuk melanjutkan peradaban.
“Ukurannya sederhana, apakah hari ini lebih baik dari kemarin, apakah zaman sekarang lebih benar dari zaman kita dulu. Kita harus ciptakan kondisi agar sekolah dan hidup anak kita harus lebih baik dari kita,” jelasnya, saat menutup Bimbingan Teknis Jabar Masagi Fase 1, di Hotel Panorama Lembang, Jalan Raya Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, baru-baru ini.
Ia menegaskan, tujuan pendidikan tak hanya sebatas mencerdaskan anak secara kognitif, tapi juga harus menekankan pentingnya pendidikan karakter. “Tidak boleh hanya pintar di dunia, tapi juga di akhirat. Tidak hanya IQ-nya yang diasah, tapi akhlaknya juga harus disiapkan,” imbuhnya, dihadapan 420 peserta yang berasal dari 21 sekolah terpilih di Jabar yang terdiri dari 210 siswa, 84 guru, 63 manajemen sekolah, dan 63 komite sekolah.
Di tempat yang sama, Kadisdik Jabar, Dewi Sartika mengatakan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas siswa, guru, komite, dan manajemen sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan karakter berbasis budaya Jabar.
“Kita upayakan anak-anak Jabar ini diasah pendidikan karakternya sesuai kearifan lokal budaya Jabar yang terangkum dalam program Jabar Masagi ini,” tuturnya.
Jabar Masagi merupakan konsep yang diadopsi dari Bandung Masagi, gagasan Ridwan Kamil sewaktu menjabat Wali Kota Bandung. Secara umum, Jabar Masagi adalah pendidikan karakter yang berpijak pada pendidikan budi pekerti yang berdampak pada akhlak sosial yang mengandung keluhuran nilai-nilai kearifan lokal yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks budaya dari masing-masing wilayah di Jawa Barat. (*)









