Menu

Mode Gelap
Selasa, 16 Desember 2025 | 16:32 WIB

Nasional

Terkait Korupsi Jiwasraya, Kejagung Geledah 13 Perusahaan

badge-check


					FOTO: Istimewa Perbesar

FOTO: Istimewa

Harian Sederhana, Jakarta –Kejaksaan Agung melakukan penggeledahan terhadap 13 perusahaan dalam penyidikan kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya, kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung Adi Toegarisman.

“Jadi perusahaan yang kita geledah ada 13,” ujar Adi ditemui di Gedung Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung RI seperti dikutip Antara News, Rabu (8/1).

Adi menjelaskan, dari 13 perusahaan itu, 11 di antaranya merupakan perusahaan manajer investasi. Dia menyebut empat perusahaan di antaranya, yakni PT Pool Advista Asset Management, PT Corfina Capital, PT Millenium Capital Management, dan PT Jasa Capital Asset Management.

Sementara dua lainnya masing-masing perusahaan properti bernama PT Hanson International Tbk. dan perusahaan sekuritas bernama PT Trimegah Sekuritas Indonesia.

“Hari ini kita geledah Hanson dan satu perusahaan lainnya. (Penggeledahan perusahaan lainnya) itu dilakukan dari minggu kemarin,” ucap Adi.

Diketahui, Direktur Utama PT Hanson International Tbk. dijabat oleh Benny Tjokro, yang pada Senin (6/1) telah diperiksa oleh Kejaksaan Agung terkait kasus tersebut.

“Pokoknya yang ada kaitannya dengan manajemen investasi kita geledah,” ucap Adi.

Dalam penggeledahan tersebut, Kejaksaan Agung menyita dokumen dan perangkat komputer yang berkaitan dengan penyidikan kasus yang menimbulkan potensi kerugian negara sebesar Rp13,7 triliun itu.

Sebelumnya, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menemukan adanya dugaan korupsi di PT Jiwasraya. Jaksa Agung telah mengeluarkan Surat Perintah Penyidikan Kasus Jiwasraya dengan Nomor: Trim 33/F2/Fd2/12 tahun 2019 tertanggal 17 Desember 2019.

PT Asuransi Jiwasraya (Persero) telah banyak melakukan investasi pada aset-aset dengan risiko tinggi untuk mengejar keuntungan tinggi, di antaranya penempatan saham sebanyak 22,4 persen senilai Rp5,7 triliun dari aset finansial.

Sejumlah 5 persen dana ditempatkan pada saham perusahaan dengan kinerja baik, sisanya 95 persen dana ditempatkan di saham yang berkinerja buruk. Selain itu, penempatan reksadana sebanyak 59,1 persen senilai Rp14,9 triliun.

Sejumlah 2 persen dikelola oleh manajer investasi dengan kerja baik. Sementara 98 persen dikelola oleh manajer investasi dengan kinerja buruk. Akibatnya, PT Asuransi Jiwasraya sampai hingga Agustus 2019 menanggung potensi kerugian negara sebesar Rp13,7 triliun. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Program Budaya GO Titik Temu Budaya dan Teknologi Menuju Masa Depan Kebudayaan

26 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Kementerian Kebudayaan Luncurkan Budaya Go

26 Oktober 2025 - 11:10 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Konferensi Musik Indonesia 2025 Dorong Musik Religi sebagai Pilar Spiritual dan Budaya

11 Oktober 2025 - 11:43 WIB

Konferensi Musik Indonesia 2025

KPK Diminta Memperluas Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi CSR dari BI dan OJK

27 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Dua Pejabat Pemkab Bogor Digilir KPK.
Trending di Nasional