Menu

Mode Gelap
Senin, 15 Desember 2025 | 16:00 WIB

Headline

Longsor Leuwisadeng, BMKG : Akibat Cuaca Ekstem

badge-check


					Longsor Leuwisadeng, BMKG : Akibat Cuaca Ekstem Perbesar

Harian Sederhana, Jakarta – Bencana alam tanah longsor yang terjadi di Kampung Seluduk, Desa Wangun Jaya, Kecamatan Leuwisadeng pada Rabu (13/05) dini hari ini dipengaruhi lantaran cuaca ekstrem.

Pasalnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memperkirakan dengan cuaca di wilayah Kabupaten Bogor yang sepekan terakhir diguyur hujan berpotensi terjadi bencana alam, baik longsor maupun banjir.

“Memang dalam seminggu terakhir hujan kerap kali mengguyur wilayah Bogor Barat hingga Banten dan sekitarnya.Berdasarkan pantauan BMKG, hingga akhir Mei 2020 wilayah kabupaten Bogor masih berpeluang terjadinya cuaca ekstrim,” tutur Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Citeko-Bogor, Asep Firman Ilahi dalam rilisnya, Rabu (13/05).

Lebih lanjut, ia menjabarkan dalam Dasarian I Mei anomali suhu permukaan laut Jawa -0.25 s/d 0.25°C dan selatan Jawa dengan kisaran anomali SST antara -0.25 s/d +2°C.

“Permukaan laut yang hangat cenderung memberikan suplai uap air yang cukup untuk proses terjadinya hujan. Anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) wilayah Jawa Barat, masih menjadikan daerah ini sebagai daerah pembentukan awan (OLR ≤ 220 W/m2) terutama di Jawa Barat bagian barat,” katanya.

Sementara angin baratan, kata dia, masih mendominasi wilayah Indonesia. Angin baratan yang bertiup umumnya lebih kuat dibandingkan klimatologisnya. Angin dari Selatan mendominasi wilayah Indonesia, kecuali Sumatera dan Jawa bagian barat.”Aliran massa udara dari selatan umumnya lebih kuat dibandingkan klimatologisnya,” ujarnya.

Sehingga, kata dia, fenomena di atas menyebabkan peluang terjadinya cuaca ekstrim di kabupaten Bogor masih tinggi hingga akhir Mei nanti. Wilayah kabupaten Bogor bagian barat dengan peluang tertinggi terjadinya cuaca ekstrim tersebut dibanding dengan bagian wilayah yang lain.

“Untuk itu dihimbau kepada masyarakat agar tetap waspada bencana alam cuaca ekstim ditengah pandemi Covid-19 ini. Daerah dengan kemiringan lahan >45 derajat sangat rawan terjadi banjir bandang dan tanah longsor ketika hujan berturut-turut minimal 3 hari sebelumnya,” jelasnya.

Menurutnya hujan deras biasanya disertai angin kencang dan petir. Hindari sambaran petir yang bisa menginduksi manusia pada peralatan elektronika yang digunakan pada saat terjadi petir. “Berlindung pada tempat yang aman untuk menghindari angin kencang dan tanaman roboh dan benda jatuh,” pungkasnya. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Program Budaya GO Titik Temu Budaya dan Teknologi Menuju Masa Depan Kebudayaan

26 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Kementerian Kebudayaan Luncurkan Budaya Go

26 Oktober 2025 - 11:10 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Konferensi Musik Indonesia 2025 Dorong Musik Religi sebagai Pilar Spiritual dan Budaya

11 Oktober 2025 - 11:43 WIB

Konferensi Musik Indonesia 2025

KPK Diminta Memperluas Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi CSR dari BI dan OJK

27 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Dua Pejabat Pemkab Bogor Digilir KPK.
Trending di Nasional